Thursday 15 September 2016

Pria Masih Kantongi Ponsel di Saku Celana? Simak Dulu Studi Ini

akarta, Demi alasan kepraktisan, ponsel seringkali diletakkan di dalam kantung celana. Tetapi tak banyak yang menyadari jika ini bisa memicu bahaya, khususnya bagi kamu Adam.

Dari sekian banyak studi tentang bahaya radiasi ponsel, temuan University of Newcastle, Australia kali ini bisa dikatakan paling meyakinkan karena didapat dari hasil review terhadap 27 studi terkait radiasi ponsel.

Dua puluh satu studi di antaranya telah menunjukkan adanya keterkaitan antara radiasi ponsel dengan kerusakan sperma. Sepuluh studi melibatkan lebih dari 1.492 sampel sperma manusia.

Kesimpulannya, ponsel yang dikantungi di celana atau posisinya dekat dengan kemaluan pria dalam waktu lama terbukti menurunkan jumlah sperma dari waktu ke waktu.

Paparan ponsel juga mengakibatkan penurunan viabilitas sperma (kesuksesan sperma saat membuahi sel telur) sebesar 9 persen dan motilitas (pergerakan) sperma sebesar 8 persen. Hasilnya pun konsisten setelah peneliti melakukan sejumlah percobaan di lab dan mencocokkannya dengan berbagai studi sejenis.


Studi-studi ini juga menyebut, kalaupun spermanya bertahan, banyak di antaranya yang telah mengalami kerusakan pada DNA-nya. "Tinjauan ini menunjukkan adanya kemungkinan RF-EMR (radiofrequency electromagnetic radiation) memicu kerusakan pada sel sperma pria, yang ditandai dengan menurunnya motilitas dan viabilitasnya, termasuk adanya kerusakan DNA," simpul peneliti seperti dilaporkan Ask Men.

Namun peneliti khawatir, sebab kebiasaan menyimpan ponsel di kantung celana masih dilakukan, yang berarti banyak pria mengabaikan risiko yang mungkin terjadi jika mereka nekat melakukan pembuahan dengan sperma yang DNA-nya sudah rusak.

Di sisi lain, studi semacam ini dianggap penting mengingat pria berkontribusi sebesar 40 persen terhadap kemandulan pasangan, dan 'kedekatan' antara pria dengan ponselnya dituding sebagai salah satu pemicunya.