Thursday 15 September 2016

Studi Buktikan Merokok Bisa Memperburuk Kinerja Jantung

Jakarta, Peringatan 'merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin' tertempel di setiap bungkus rokok yang dijual. Sayangnya, tidak sedikit perokok yang menganggap peringatan tersebut hanya sekadar untuk menakut-nakuti.

Padahal berdasarkan studi terbaru dari Amerika Serikat, bahaya merokok terhadap kesehatan jantung bukan main-main. Merokok dapat mempertebal dinding jantung, yang nantinya mengganggu pemompaan darah dan dapat berujung pada gagal jantung.

"Selama ini kita tahu bahwa merokok dapat menyebabkan serangan jantung, yang salah satu sebabnya adalah berkurangnya kemampuan jantung untuk memompa darah," tutur Dr Scott Solomon, pemimpin studi dari Brigham and Women's Hospital, dikutip dari Reuters.

"Nah, penelitian terbaru kami membuktikan bahwa merokok bukan hanya menyebabkan serangan jantung, tapi juga mempertebal dinding jantung dan memperburuk kinerja jantung. Hal-hal ini diketahui dapat meningkatkan risiko gagal jantung," tambah Solomon yang juga aktif mengajar di Harvard Medical School Boston ini.

Penelitian dilakukan kepada lebih dari 4.500 orang dewasa dengan rata-rata usia 76 tahun. Partisipan menjalani pemeriksaan echocardiogram untuk melihat ketebalan dan kesehatan otot dinding jantung.

Hasil penelitian menyebut para perokok memiliki dinding jantung yang lebih tebal dan fungsi pompa yang menurun. Risiko yang sama juga muncul pada mantan perokok, meskipun persentasenya lebih kecil.

Solomon menambahkan hasil studi ini membuktikan bahwa tidak ada kata terlambat untuk berhenti merokok. Sebabnya, kesehatan jantung mantan perokok yang sudah berhenti lebih dari 20 tahun yang lalu tak berbeda jauh dengan mereka yang tiadk merokok.

"Kabar baiknya, mantan perokok memiliki struktur dan fungsi jantung yang sama seperti mereka yang tidak merokok. Ini membuktikan efek dari myocardium pada tembakau bisa hilang jika tidak merokok," pungkasnya.